Sabtu, 12 Mei 2012

Soewito, Tekuni Bisnis Spanduk dengan Dedikasi

Menjalani bisnis apapun memerlukan ketekunan yang datangnya dari hati. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya entrepreneur sukses yang memulai bisnis mereka dengan lebih berorientasi pada keseriusan dan dedikasi yang tak bersyarat. Mereka tetap berkarya dan maju meski dunia usaha atau perekeonomian mengalami pasang surut atau goncangan.

membuat_spandukSeperti itulah filosofi bisnis yang dianut oleh Soewito. Pria asal Sragen, Jawa Tengah ini dengan tanpa henti menekuni dunia bisnis spanduk selama 13 tahun berturut-turut. Soewito terus menggeluti bidang usaha ini meskipun makin banyak bermunculan usaha pembuatan spanduk. “Teknik pembuatan spanduk sekarang lebih mudah berkat adanya bantuan plotter di komputer”, kata Pak Wit, panggilan akrab Soewito, saat ditanya mengapa banyak usaha pembuatan spanduk sekarang ini.

Kemudahan pembuatan spanduk dengan bantuan program komputer ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Pak Wit. Ia berkeluh kesah mengenai banyaknya usaha pembuatan spanduk yang menggunakan komputer yang memungkinkan semakin banyak orang bisa membuka bisnis pembuatan spanduk. Semakin jenuhnya pasar spanduk karena suplai yang membludak ini berujung pada kompetisi antarpenyedia jasa yang terlampau ketat. Ketatnya persaingan ini mendorong mereka untuk bersaing secara tidak sehat, di antaranya dengan menggunakan trik membanting harga. Akibatnya cukup pahit bagi sebagian pelaku usaha ini. Beberapa bahkan harus menerima kenyataan pahit; usaha mereka runtuh.

Meskipun banyak penyedia jasa pembuatan spanduk yang bersedia menurunkan harga dan mengorbankan kualitas, bagi Pak Wit itu bukan jalan yang akan ia tempuh. Pak Wit menolak ikut serta dalam perang harga dengan alasan bahwa hal itu justru akan membuat usahanya terancam.

Pak Wit lebih lanjut memaparkan, “Berbisnis spanduk tidak hanya memburu laba tetapi juga memerlukan ketelatenan saat menjalaninya.”

Pak Wit  juga sangat menekankan pentingnya menjaga kualitas produk demi keberlangsungan usaha dan emnjaga kepercayaan konsumen. “Kualitas adalah prioritas utama saya dalam berbisnis. Keluhan pelanggan hanya karena kualitas yang kurang layak saya anggap sebagai sebuah hal yang memalukan,” lanjut Pak Wit.

Untuk itu, ia berani memberikan jaminan bagi pelanggan bahwa produk spanduknya tidak akan rusak hingga mencapai waktu 3 minggu berturut-turut, kecuali jika memang dirusak secara sengaja. Berkat kegigihannya menjaga kualitas itulah, ia sanggup mempertahankan sejumlah perusahaan sebagai pelanggan setianya.

Spanduk terbukti memiliki tingkat efektivitas promosi yang tinggi, terutama untuk daerah sekitar tempat usaha. “Teori pemasaran apapun masih kalah manjur dibadingkan spanduk. Untuk area lokal, spanduk sudah teruji keampuhannya,” tambah Pak Wit.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More